Dalam setiap kegiatan dan tempat diperlukan seorang pemimpin yang dapat memimpin dan mengendalikan jalannya kegiatan dan tempat tersebut agar dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Setiap orang yang memimpin haruslah menjadi pemimpin yang baik dan efektif, bukan asal tampil sebagai pemimpin. Pemimpin yang baik dan efektif akan bisa memberdayakan orang lain. Menjadi pemimpin yang baik dan efektif bukanlah takdir, tetapi hasil dari belajar, berlatih, dan introspeksi tanpa henti. Pemimpin yang mengejar posisi dan kekuasaan semata, tidak mengindahkan opini orang lain, akan "berakhir".
Bagaimana ciri-ciri pemimpin yang baik?
Ketika ditanyakan kepada orang-orang, secara spontan mereka berkata ingin melihat kejujuran, kredibilitas, dan integritas. Jika Anda dipercaya, mereka akan rela mengikuti pengarahan. Inilah kepemimpinan yang punya karakter. Tapi bukan hanya itu saja, mereka tidak hanya ingin pemimpin yang jujur, tetapi juga pemimpin yang peduli dan memiliki ciri sebagai pelayan. Ini dianut oleh banyak pemimpin sekarang ini. Pemimpin seperti itulah yang mempunyai kekuatan.
Ciri lain yang harus dimiliki pemimpin adalah dia harus punya visi dan misi yang kemudian dicocokkan dengan kultur yang berlaku di lingkungannya. Pemimpin harus punya kompetensi dan pengetahuan memberi arah dan petunjuk jelas tentang visi dan misinya itu. Banyak pemimpin yang tidak memiliki semangat dan keberanian karena tidak punya komitmen pada visi dan misi karena takut. Pemimpin yang sperti itu akan membuat rakyat bingung, bahkan membuat situasi kacau-balau. Rakyat akan bertanya-tanya harus berbuat apa. Mendapatkan jabatan formal “pemimpin” ternyata tidak lebih penting daripada menjadi “pemimpin sejati”. Sebab, pemimpin sejati itu merupakan sosok langka dan efektif di dalam memimpin manusia.
Menurut salah 1 artikel yang saya baca, ada 5 langkah praktis menjadi seorang pemimpin yang baik dan efektif:
Kunci 1 : Solutif dengan Menyederhanakan Masalah
Alasan mengapa pemimpin itu penting (dibutuhkan) dalam setiap permasalahan yang kompleks adalah karena kemampuannya mengatasi masalah dengan solusi yang praktis. Anda pun bisa memimpin asal anda mau mengambil inisiatif dan berani mengatasi (membenarkan) sesuatu yang salah atau pun bermasalah. Jangan takut untuk memulai suatu proyek atau mencoba hal-hal baru!
“Never be afraid to try something new… remember, the Titanic was built by professionals, but Noah’s Ark was built by an amateur.” Author Unknown
Memulai hal yang baru tentu membuatmu menemui banyak masalah. Ingat, pemimpin dan masalah itu adalah dua hal yang tidak bisa lepas satu sama lain. Bahkan, setelah puluhan tahun anda memimpin. Sebagai pemimpin yang baik, anda harus mampu memecahkan masalahmu dan masalah team
Kunci 2 : Kebijaksanaan dalam Bingkai Keadilan
Kebijaksanaan pemimpin terletak dalam pengambilan keputusan & prioritas. Jadilah orang yang arif bijaksana. Ada saat di mana anda harus melibatkan team dalam proses pengambilan keputusan. Ada pula saat untuk memutuskan sendiri dengan cepat.. Jadilah pemimpin yang adil. Menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya.
Selain itu, hati-hati dengan prioritas. Tentang apa yang harus diutamakan (diselesaikan) terlebih dahulu. Cari yang penting dan mendesak. Prioritas ini juga menyangkut pelayanan. Utamakan pelayanan daripada uang, pujian, kepentingan pribadi atau hal-hal egois lainnya. Ingat, memimpin itu bukan untuk dilayani, namun justru melayani. Itulah beratnya pemimpin sejati. Utamakan pelayanan, maka anda akan menjadi pemimpin yang bijak. Dengan memberi dan bersikap adil, kita akan mendapatkan balasan yang jauh lebih besar.
Kepemimpinan dan kehidupan itu ibarat sebidang tanah. Jika kamu tidak mau mencangkulnya, berpanas-panasan, menanam bibit, mengairi, memupuknya, dan memeliharanya; maka jangan harap akan panen wortel dari tanah tersebut. Bahkan, jika kamu melakukan semua itu tapi lupa satu hal saja – “tidak menanam bibit wortel” – maka kamu tidak akan pernah mendapatkan wortel. Inilah dasar-dasar keadilan. Rahasia besar kehidupan dan kepemimpinan.
“If a little money doesn’t go out; great money won’t come in.” Chinese Proverb
Kunci 3 : Memahami & Membagi Alamatnya
Buat visi yang jelas dan pahami. Bagikan ke anggota team sebuah visi yang menggoda hati, pikiran, jiwa dan semangat mereka. Jangan sampai ada kabut ketidaktahuan & ketidakjelasan tentang posisi individu (team) & arah individu (team). Bisa-bisa, mereka akan nyasar ke kuburan Sebelum itu terjadi, tak seorang pun mau mengikutimu andaikata kamu tidak tahu ke mana harus melangkah. Jadi, jawablah pertanyaan “Kemana kita akan pergi?” (alamat yang jelas – jangan sampai nyasar ke kuburan)
Komunikasikan dengan baik. Minta feedback. Tanyakan apa yang akan mereka lakukan. Jika mereka menjawab dengan jelas sesuai visi yang dikomunikasikan, maka transfer visi telah berjalan dengan baik.
Membagi alamat itu soal komunikasi. Maka, jadilah orang yang terbuka dan positif. Hindari gosip, ejekan atau hal-hal bodoh di belakang apalagi di muka. Ingat, ini bukan acara infotainment Jadilah orang yang besar dengan sabar. Kendalikan dirimu tentu anda akan bisa mengendalikan orang lain. Hal ini harus anda lakukan sebab manusia itu punya nilai, idealisme, budaya serta latar belakang yang berbeda-beda. Sadarlah dan jagalah perbedaan individu ini. Manfaatkan perbedaan menjadi kekuatan dengan jalan mempersaudarakan dan mempersatukan (bukan menyamaratakan).
Jawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Dapatkah kamu beradaptasi? Benarkah kamu peduli? Ke mana kita akan pergi? Bagaimana caranya? Apa yang harus segera kamu lakukan?
“The world has the habit of making room for the man whose words and actions show that he knows where he is going.” Napoleon Hill
Kunci 4 : Perangko Keteladanan & Kedisiplinan
Jangan lagi mengembangkan budaya: “Lakukan seperti apa yang saya katakan” namun kembangkan budaya “Lakukan sebagaimana yang saya lakukan.” Permasalahan ini erat kaitannya dengan integritas. Anda benar-benar melakukan apa yang anda katakan (rencanakan). Anggota team pun akan terinspirasi dengan keteladananmu.
Jika anda gagal, maka rencana hanya tinggal rencana. Kepemimpinanmu berusia pendek. Rencana, visi, dan strategi memang merupakan kunci yang cukup penting. Namun anda harus melakukan aksi dan memberi keteladanan untuk membuktikannya. Lakukan itu dengan disiplin dan keberanian mengambil resiko.
Tanpa kedisiplinan, determinasi, fokus, ketekunan dan persistensi, anda tidak akan pernah meraih hasil. Walaupun rencana dan design anda yang paling bagus
“Be like a postage stamp. Stick to one thing until you get there.” Josh Billings
Kunci 5 : Kesabaran untuk Terus Belajar
Bersabarlah dan selalu belajar setiap hari. Baik dari sumber literatur maupun dari pengalaman (lapangan). Kemampuan leadershipmu akan meningkat seiring dengan pembelajaran yang anda lakukan. Semua orang punya cacat dan kekurangan. Tapi mereka akan mampu mengatasinya jika mereka terus belajar dan bersabar meraih hasil yang terbaik.