My Profile

Foto saya
Jakarta Pusat, DKI JAKARTA, Indonesia

Senin, 20 Desember 2010

Pemulihan Situ Gintung

Pada tanggal 27 Maret 2009, sekitar jam 04.30 WIB terjadi bencana jebolnya tanggul situ gintung yang terletak di Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten. Situ ini merupakan situ bikinan Belanda yang umurnya sudah lebih dari tiga perempat abad tepatnya berusia 76 tahun. Padahal awalnya, situ gintung merupakan daerah wisata yang dikenal sebagai salah satu lokasi wisata, outbound, dan pesta. Setiap hari libur, lokasi yang dikelilingi Danau Situ Gintung ini selalu dipadati warga Jakarta yang ingin melepaskan penat.
Lokasi yang tidak terlalu jauh dari pusat kota, membuat lokasi ini banyak dipilih kantor-kantor untuk mengadakan gathering. Bahkan Anda bisa datang untuk sekadar berolahraga seperti renang dan tenis di tempat yang pemandangannya tidak kalah dari kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat itu.
Namun pada tanggal 27 Maret 2009, sekitar jam 04.30 WIB terjadi bencana yang Jenis bencana berupa aliran bahan rombakan (debris flow) yang terjadi akibat jebolnya tanggul Situ Gintung, akibat pengaruh jebolnya tanggul selebar ± 65 m, yang diikuti dengan gerakan tanah (longsoran) pada gawir tanggul dengan panjang antara 3 - 7 m, lebar antara 3 - 8 m, tinggi gawir antara 1 - 2,5 m. Dampak bencana :Berdasarkan data dari Satkorlak PB Provinsi Banten di lokasi bencana, pada hari Sabtu 28 Maret 2009 jam 16.15 wib sebagai berikut : 82 orang meninggal dunia, 103 orang hilang, 179 orang luka-luka,250 buah rumah rusak .






Bencana ini tentunya mencoreng nama baik PEMDA selaku pihak yang bertanggung jawab dalam masalah ini. Anggaran yang tersedia seharusnya dapat memenuhi kebutuhan pemeliharaan seluruh lingkungan termasuk memelihara tanggul situ gintung ini. Setahun setelah bencana ini, situ gintung masih belum berfungsi sebagai mana mestinya. Pada oktober 2009 direncanakan proses tender sudah mendapatkan pemenangnya, ini yang harus dikaji ulang. Dalam proses tender, pemerintah harus benar-benar mementingkan rehabilitasi situ gintung agar berkualitas dan mengecilkan seminimal mungkin peluang terjadinya bencana itu kembali. PEMDA menganggarkan 97 milyar untuk merenovasi situ gintung. Sebuah angka besar yang pasti diharapkan semua masyarakat aga benar-benar menciptakan kemaslahatan dan menjamin keamanan. Pemerintah juga harus mengawasi pemakaian anggaran ini, bukan mustahil dana ini dimainkan oleh segelintir orang saja demi kantong mereka. Bukankah sudah terbukti bahwa Indonesia peringkat pertama dari 16 negara Asia Pasifik sebagai negara terkorup versi PERC 2010 ?. Penegakan hukum harus ditingkatkan, aparat harus tegas dan berani menyatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah.
Keterlibatan kontraktor asing bukan tidak mungkin dilakukan agar dapat menggunakan teknologi yang mereka miliki dengan akad ijarah. Dalam desain bendungan yang baru, Situ Gintung harus dilengkapi dengan jalur evakuasi dan kanal selebar 6 meter dan panjang 1 kilometer menuju Kali Pesanggrahan. Ketinggian badan tanggul, terutama di bagian puncak tidak berubah, yaitu 15 meter dari tanah di hilir bendungan. Perubahan hanya pada elevasi pelimpah yang diturunkan 50 sentimeter dibanding tanggul yang lama.
Pemerintah juga harus membangun rusunawa untuk penduduk yang rumahnya akan dibongkar karena berada di kawasan bencana atau yang rumahnya sudah hanyut saat tanggul jebol. Selain itu, akan dibangun pula jalan inspeksi, jembatan, dan jalur pejalan kaki, saluran drainase, serta tempat pembuangan sampah agar kondisi danau tetap bersih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar